This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 26 Juli 2011

FR Trip to Dieng, Abode of the Gods

Dataran tinggi dieng, berlokasi di ketinggian +2000 mdpl menjadikannya sebagai dataran tertinggi di pulau jawa. Berita tentang status Dieng yang ga aman ga menyurutkan gw buat trip kesana. Akhirnya awal Juni lalu gw bersama 33 orang kaskuser mendapat kesempatan untuk melakukan trip kesana.

Sesuai dengan itinerary yg dibuat Ratri mengharuskan rombongan berkumpul di terminal mendolo Wonosobo Jumat jam 6 pagi, akhirnya gw berangkat dari surabaya menggunakan bus patas EKA tujuan magelang. Dengan estimasi perjalanan 10 jam gw berharap sampai di magelang tepat jam 4, akhirnya gw berangkat dari terminal Bungurasih Surabaya tepat jam 6 sore dengan jalur Surabaya - Jombang - Solo - Jogja - Magelang. Setelah transit di Ngawi untuk mendapat service makan, gw langsung tidur. Tapi baru sekitar 2 jam tidur gw bangun jam 12 dan gw nengok di jendela ternyata gw udah nyampe Solo. Wah ini mah terlalu cepat diluar perkiraan. Setelah melanjutkan tidur lagi akhirnya jam 2.15 gw nyampe di terminal magelang. Sepi, ga ada siapapun kecuali beberapa tukang ojek nunggu penumpang yang baru turun dari bis. Sampe Magelang, gw bingung mau ngapain. Ini diluar prediksi gw, mana ga ada angkutan apapun saat itu. Sempat ngobrol sama tukang ojek, gw ditawarin ojek sampe pertigaan Secang buat nunggu bis dari Semarang ke Wonosobo dengan tarif 30ribu. Yang bener aja ke Secang 30ribu, akhirnya gw mutusin buat nunggu sampe bis pertama berangkat dari Magelang.

Setelah menunggu lama, akhirnya ada bis yang berangkat ke Wonosobo jam 4.30 dengan jalur Magelang - Secang - Temanggung - Kertek - Wonosobo. Sepanjang perjalanan bis sering berhenti menaikkan dan menurunkan penumpang penduduk lokal yg mulai beraktifitas pagi itu. Bis melewati hamparan kebun dan sawah penduduk, jalur semakin menanjak di jalanan yang diapit Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Setelah melewati hamparan kebun teh, akhirnya bis tiba di Terminal Mendolo Wonosobo jam 6.10. Sampai disana langsung telpon rombongan yang berangkat dari jakarta dan ternyata belum sampai. Akhirnya sambil menunggu rombongan Jakarta dan Bandung gw sarapan di angkringan dalam terminal. Menu sepesial buat gw karena belum pernah nyoba sebelumnya. Tempe kemul dengan irisan daun kucai dan cabe ditambah segelas teh panas terasa enak di pagi yang dingin itu.

Setengah jam nunggu akhirnya rombongan Jakarta dan Bandung nyampe di terminal. Setelah pesan tiket pulang akhirnya kami menuju jemputan berupa 2 bis yang udah dicarter khusus buat 34 orang peserta trip ini. Akhirnya perjalanan dimulai! Sepanjang jalan menuju dataran tinggi Dieng kami disuguhi pemandangan berupa perkebunan kentang milik penduduk lokal. Sekitar sejam lebih perjalanan akhirnya tiba di Homestay Bu Jono. Recommend buat kalian yg mau ke Dieng. Sampai Homestay kami langsung pesan makanan, briefing singkat dengan guide kami Pak Didik lalu pembagian kamar dan saatnya istirahat.

Sial, gw yg sekamar sama Yudha dan Andi ketiduran dan ketinggalan buat ikutan trip siang ini. Akhirnya atas petunjuk pemilik homestay gw bertiga jalan jalan sendiri ke Kawah Sileri. Menurut pemilik homestay, tarif ojek kesana 7ribu. Akhirnya kami naik ojek menuju kawah dan gw bayar dengan uang pas 7ribu. Ternyata si Yudha dan Andi bayar pake uang 20ribu, jadilah mereka dikadalin ama tukang ojek bayar 15ribu perorang. Tapi semua itu masih ga sebanding dengan pemandangan yang kami dapat. Sungguh pemandangan yang menakjubkan dengan kawah yang masih mengeluarkan asap putih. Puas menikmati bentang alam Kawah Sileri kami meemutuskan buat balik ke homestay. Jalan kaki ternyata jauh banget. Akhirnya kami istirahat di kolam pemancingan dan wahana air yang mungkin jadi tempat rekreasi untuk penduduk lokal. Setelah beristirahat kami kembali melanjutkan perjalanan. Kebetulan ada mobil bak terbuka yang melintas dan akhirnya kami diizinkan untung menumpang sampai ke homestay. Tiba di homestay kami kembali beristirahat sambil menikmati kopi ditengah dinginnya temperatur siang itu.

"Mereka lagi di air terjun nih, sekarang mau ke telaga merdada" begitulah kata pemilik homestay yang coba menghubungi rombongan yang meninggalkan kami ke air  terjun. Akhirnya kami putuskan menuju telaga merdada dengan menggunakan ojek lagi. Ga mau ditipu 2x akhirnya kesepakatan bayar di awal 7ribu. Akhirnya kami sampai di telaga merdada dan sudah ada rombongan yang naik bis carteran disana. Lagi lagi kami dimanjakan dengan indahnya panorama telaga merdada dan pemandangan alam di sekitarnya. Gw cuma bisa mengagumi dengan memuji Sang Pencipta yang menghamparkan pemandangan indah ini. Setelah dirasa puas, akhirnya kami pulang menuju homestay dengan bis carteran tadi. Sampai homestay kami langsung memesan makan malam yang terlalu dini, masih jam setengah 6. Lalu setelah makan kami istirahat di kamar masing masing.

Waktu menunjukkan jam 19.30, teman teman udah banyak yang berkumpul di depan kamar bawah. Agenda kita kali ini ialah wisata malam membeli oleh oleh. Kami diarahkan menuju rumah salah satu warga yang berjarak 250 meter dari homestay. Disana kami disuguhkan camilan khas Dieng berupa Keripik kentang, Carica dan Purwaceng yang merupakan minuman herbal khas Dieng. Disana kami mengakrabkan diri dengan saling berbagi cerita mengenai perjalanan siang tadi ditemani dengan keripik, carica dan purwaceng. Setelah selesai bercerita kami pun membeli berbagai camilan yang tadi kami nikmati untuk oleh-oleh. Kemudian kamipun pulang menuju homestay untuk beristirahat menyiapkan energi untuk esok pagi.

Deringan alarm dari HP mambangunkanku dalam gumpalan selimut hangat. Sudah jam 3.30 rupanya, masih setengah jam sebelum berangkat buat catch sunrise. Si Yudha dan Andi udah bangun duluan. Dengan malas malasan gw keluar dari gumpalan selimut tadi menuju kamar  mandi untuk cuci muka. Setelah cuci muka gw bertiga keluar kamar dan ternyata baru kami bertiga aja yang keluar kamar. Sambil duduk duduk gw nyeduh teh yg tersedia di sebelah pintu buat menghangatkan badan. Termometer di dinding menunjukkan suhu 10 derajat celcius, pantesan gw berasa kaya dimasukin dalem kulkas. Akhirnya satu persatu teman teman yang lain keluar kamar dan bersiap untuk catch sunrise. Akhirnya kami berangkat jam 4.20 menggunakan bis yang kami carter. Setelah singgah untuk shalat subuh, kami akhirnya sampai dan parkir di pos bukit sikunir. Dari sana kami melanjutkan perjalanan dengan trekking menuju spot terbaik untuk melihat sunset. Medan trekking yang agak curam dan basah karena embun itu kami lalui dan rombongan terpisah di 3 spot untuk melihat sunrise pagi itu. Sungguh indah pemandangan dari atas bukit itu, matahari muncul di sisi Gunung Sindoro. Beberapa orang mengabadikan momen itu. Kemudian setelahnya kami kembali ke tempat bis parkir dan melanjutkan perjalanan menuju kawah sikidang.

Perjalanan menuju sikidang ditempuh dalam 15 menit. Sesampainya disana kami pun menikmati panorama alam disekitar kawah berwarna putih. Tak lupa juga beberapa orang mengabadikan momen momen disana dalam foto. Kawah ini diberi nama sikidang karena konon lokasi kawah selalu berpindah-pindah seperti anak kijang (kidang). Puas menikmati kawah, kami bersantai di warung warung di sisi tempat parkir sambil ngobrol dan menikmati hangatnya kopi dan purwaceng. Beberapa orang yang semalam belum puas belanja juga ada yang membeli oleh oleh. Setelah itu kami pun pulang menuju homestay untuk sarapan.

Nasi goreng yang disediakan telah habis kami lahap, saatnya kembali menjelajah keindahan Dieng. Perjalanan dilanjutkan menuju telaga warna dengan waktu tempuh 5 menit dari homestay. Sesi foto pun kembali digelar rombongan kami di pinggir telaga. Pak Didik, guide kami menyarankan untuk menikmati telaga dari atas bukit yang menurutnya bisa dicapai dengan 10menit berjalan kaki. Pada kenyataanya perjalanan memakan waktu 30 menit dan hanya sebagian kecil dari kami yang mau naik ke atas bukit tanpa Pak Didik. Pemandangan dari atas sini seolah membayar perjuangan kami untuk mendaki. Kami kembali takjub dengan keindahan ini. Setelah menikmati panorama dari atas bukit, kami pun kembali turun dan bergabung dengan yang tidak ikut mendaki. Setelah dirasa lengkap, kami melanjutkan perjalanan menuju Dieng Plateau Theatre.

Dieng Plateau Theatre atau yang disingkat DPT ini merupaka tempat diputarkannya film dokumenter tentang potensi pariwisata di Dataran Tinggi Dieng. Di DPT ini dijelaskan sejarah Dieng, budaya masyarakat, bentang alam serta bencana yang pernah melanda Dieng. Selesai film diputar, kami melanjutkan dengan berfoto di sekitar gedung DPT yang memiliki pemandangan sangat indah. Baru setelahnya kami menuju kompleks candi dieng.

Sampailah kami di kompleks candi dengan 10 menit perjalanan dari DPT. Kompleks candi ini dinamakan berdasarkan tokoh tokoh wayang seperti kompleks candi bima dan arjuna. Di kompleks candi arjuna kami melihat lihat dan berkeliling sambil berfoto. Disana banyak penjual edelweis yang menawarkan dagangannya pada kami dan beberapa orang pun ada yang tertarik. Puas mengagumi megahnya candi - candi disana, kamipun langsung menuju homestay untuk bersih bersih dan packing persiapan pulang ke kota masing masing.

Tepat jam 1 siang kami meninggalkan homestay dan kembali menuju meeting point awal di terminal mendolo Wonosobo. Tapi sebelumnya kami singgah untuk menikmati penganan khas Wonosobo yaitu mie ongklok. "Belum ke Wonosobo rasanya kalau belum coba mie ongklok" kata guide kami. Setelah dimanjakan kuliner khas tersebut kami melanjutkan perjalanan ke terminal. Disana kami berpamitan satu sama lain lalu menuju bis yang akan membawa kami menuju kota masing masing. Akhirnya gw naik bis P.O. Handoyo langsung tujuan surabaya dengan pertimbangan gw udah terlalu capek kalau harus nyambung bis lagi. Alhamdulillah tiba selamat di Bungurasih tepat saat azan subuh berkumandang.

Ga lengkap rasanya kalo FR tanpa foto. Selanjutnya biar gambar yang "berbicara"

briefing dengan Pak Didik

Penginapan Bu Jono

Para penunggu Bis

Kaskus at Telaga Merdada

Belanja oleh-oleh, nyicipin dulu

Kemasan Purwaceng

Sunrise at Sikunir (1)

Sunrise at Sikunir (2)

Kawah Sikidang

Gate of Telaga Warna

Kompleks Candi Arjuna

Mie Ongklok, kuliner khas Wonosobo

Dieng Tourism Map

Ini dia tunggangan kami selama di Dieng


Rincian Biaya dari Surabaya:

Bis Patas Surabaya-Magelang = 72000
Bis Magelang-Wonosobo = 15000
Sharing Cost homestay, bus, dll = 195000
Ojek = 2x7000
Bis Wonosobo-Surabaya = 100000

TOTAL = 389000

Kamis, 12 Mei 2011

Mimpi, keyakinan dan harapan

Mimpiku, seolah tak pernah mati mimpi mimpi yang dulu pernah kutiupkan kedalam batinku. belum sempat aku terbangun dari tidurku, mimpi lain muncul. merasuk begitu saja dalam pikiranku. seperti  debu diterbangkan angin yang tak pernah berhenti bergerak menerbangkan asa, jauh kedalam angan angan lalu limbung diterpa badai hidup yang menerjang. Kemudian mimpi itu jatuh di permukaan samudera, tenggelam hingga palung hati terdalam. Nyaris tanpa bekas!

Kini mimpi itu muncul kembali. Bukan dalam bentuk debu yang dulu telah lenyap di samudera. Mimpi itu kembali hidup, kali ini dalam bentuk yang berbeda. Menggumpal menjadi sekeping keyakinan yang ingin mencapai kepingan mimpi yang lain. Kemudian bersama kepingan kepingan itu, keyakinanku akan membentuk kesejahteraan bernama sukses.

Bangunlah! Kini mimpi-mimpi itu ada didepan untuk kukejar. Semakin ku beranjak dari tempatku ini, semakin dekat aku ke mimpi itu. Aku menemukan bongkahan lain dari keyakinanku pada jejak mimpi itu. Semakin banyak kumpulan keyakinan yang kudapat, semakin dekat aku dengan mimpi itu. Ternyata tidak mudah untuk menelusuri jejak mimpiku. Di depanku kini terdapat sebuah labirin kehidupan yang bisa saja menyesatkanku menjauhi mimpi itu. Kepingan keyakinan yang ku kumpulkan membisikkan sesuatu dalam hidpuku. “Masuklah dalam labirin itu, temukan jalan untuk mencapai mimpimu”

Baru saja aku masuki labirin itu, aku dikejutkan oleh gelapnya kehidupan. Tanpa pencahayaan dan tanpa penuntun, tapi aku masih memiliki keyakinan yang setia menemaniku berjalan perlahan sambil meraba raba masa depan. Belum seberapa jauh aku melangkah aku melihat sepercik cahaya di ujung jalan yang gelap ini. Ternyata segerombolan kunang kunang. Aku mengikutinya kemana ia terbang. Aku tak mau limbung ditengah gelap yang memayungi kehidupan. Ternyata gerombolan hewan itu membawaku masuk jauh lebih dalam pada gelap yang makin mencekam. Kelompok kunang kunang itu tiba tiba lenyap entah kemana meninggalkanku sendiri dalam pekatnya gelap.

Aku beranjak coba mencari arahku. Setidaknya keyakinan masih bersamaku. Aku tak bisa melihat apapun, hanya meraba  raba apa yang menjadi masa depanku. Karena dibutakan gelap, aku tak melihat adanya jurang yang menyebabkan perbedaan hidup. Aku terjatuh dengan keras hingga kehilangan kesadaran. Setelah terbangun, aku mendapati sebatang lilin yang menyala redup. Kujadikannya lilin itu sebagai pelita yang akan menerangi jalanku pada labirin kehidupan ini.

Tak terasa lilin penerangku hampir habis. Aku masih kelimpungan dalam jurang yang memisahkanku dengan mimpiku. Dan akhirnya pelitaku redup. Sekali lagi aku masih menggenggam keyakinanku erat.Ternyata masih ada jalan. Setitik sinar harapan kini ada di depanku. Semoga cahaya itu bisa membimbingku pada sang mimpi. Aku sudah lelah menghadapi batu karang yang menghalangi sampanku mencapai mimpi. Inikah jalan yang akan kutempuh sekarang untuk mencapi mimpiku? Dengan memantapkan hati dan keyakinan yang kegenggam ini aku putuskan untuk menuju cahaya harapan itu. Semoga mimpiku ada dan bersemayam disana. Mungkinkah..??

Senin, 11 April 2011

19 tahun, sebuah harapan

Hari ini akan segera berganti. Senin 11 april 2011. Tepat 19 tahun aku dilahirkan di dunia. Ada yang beda hari ini, tidak biasanya aku sedih saat berulang tahun. Tapi sekarang aku benar benar mengalaminya. Itu karena kedua orangtuaku tidak bersamaku, terpisah ratusan kilometer jarak. Aku mengingat ngingat apa yang telah aku berikan pada mereka? Tidak ada. Justru aku menyusahkan mereka. Aku telah melakukan kebohongan pada mereka. Aku sangat berdosa pada mereka. Ya ALLAH lindungilah mereka dalam setiap tindakannya, berkahilah apa yang mereka lakukan, ampunilah dosaku dan dosa mereka, sayangi mereka seperti dulu mereka menyayangiku sejak aku kecil hingga kini. Engkaulah yang maha penyayang dan maha mengetahui apa yang ada dalam hati

Kamis, 07 April 2011

Masih Ingat Kandungan Pancasila?

Pancasila, mungkin banyak orang di republik ini yang udah ga memaknainya lagi. Padahal didalamnya terdapat dasar sebuah negara.


Ketuhanan yang maha esa
Maknanya tiap orang berhak memilih agama sesuai yang dipercayainya sesuai UUD 1945 pasal 26 dan saling bertoleransi antar umat beragama


    tapi coba lihat ini:



    Apa itu nilai yang terkandung dalam sila pertama?


Kemanusiaan yang adil dan beradab
Maknanya setiap warga negara memiliki kesetaraan hak yang berdasarkan kemanusiaan


    bandingkan dua gambar ini:
    

   Itukah nilai dari kemanusiaan yang berasaskan keadilan?


Persatuan Indonesia
Maknanya Indonesia merupakan satu kesatuan yang utuh dan mengesampingkan perbedaan


   faktanya:

  
   Bangsa ini semakin tidak menghargai perbedaan dan cenderung melupakan Bhinneka tunggal Ika




Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Maknaynya setiap pencarian jalan keluar perlu suatu kebijaksanaan dalam suatu musyawarah


  tapi yang terjadi justru:


   Semua masalah dapat sekejap diselesaikan. Suatu "kebijaksanaan" marak terjadi di negeri ini


Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
Maknanya lagi lagi tentang keadilan, namun yang ini mengkhususkan pada status sosial


  seperti pada 2 gambar ini:

   Itukah yang disebut keadilan?




Semakin lama makin menunjukkan bahwa saat ini Indonesia hanya suatu Integrasi wilayah yang berorientasi pada daulat UANG, bukan Integrasi Ide dan Gagasan yang dulu diperjuangkan oleh cendekiawan Indonesia pada masa kebangkitan nasional.

Rabu, 06 April 2011

Warisan Tanah Papua yang Menjadi Kutukan

Papua, tanah kaya di ujung timur Indonesia. Kaya akan suku dengan kelimpahan budayanya, namun seperti memiliki sebuah kutukan. Kutukan dari barang tambang yang dikuasai segelintir pihak yang menuhankan harta. Mereka menjadikan bumi cendrawasih yang kaya tidak berdaya. Emas dan tembaga melimpah terkandung di tanahnya. Suku-suku disana pada awalnya tidak memusingkan kekayaan itu, sampai datang pihak asing yang terus menggerus, menggali, melukai Pulau Burung ini. Mereka menjadikan para pemuda pribumi sebagai budak penggali kekayaan yang hasilnya dinikmati si pemilik modal. Upah diatas rata rata yang mereka terima hanya secuil dari harta yang mereka berikan pada Amber, sebutan untuk orang yang berasal dari luar papua. Namun inilah yang merusak moral pemuda Papua. Mabok dan seks bebas kerap dijumpai disana, menyebabkan mereka melupakan budayanya sendiri, budaya suku yang telah mengakar kuat dari nenek moyang mereka yang berpikir mendiami serta mencintai bumi sudah sangat cukup daripada menguasai kekayaan yang terkandung dalam tanah Cendrawasih. "Kekayaan bisa berarti kutukan untuk pulau yang indah ini". Mungkin itulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan bagaimana kekayaan papua yangtak ada habisnya dieksploitasi oleh pihak asing. MIRIS!

Efek Pembakaran Sampah

Membakar sampah. Mungkin bagi sebagian orang kegiatan ini merupakan hal biasa yang bisa kita temukan sehari hari di masyarakat. Apa alasan untuk membakar sampah? "Daripada dibuang ke pinggir sungai, lebih baik dibakar saja". Alasan yang menurutku sangat klise. Beberapa orang pasti menjawab seperti itu. Padahal sebenarnnya kedua tindakan diatas sama sama dapat merusak lingkungan. Loh kenapa? Bukannya dengan membakarnya sampah akan lenyap?


Suatu pembakaran yang bersih memerlukan suplai oksigen yang cukup. Dalam pembakaran sampah ini, oksigen hanya terdapat di permukaan sampah saja. Maka tumpukan sampah yang tidak mendapat cukup pasokan oksigen tidak akan sempurna terbakar. Pembakaran tidak sempurna ini akan menghasilkan gas karbon monoksida yang mudah terikat dengan hemoglobin dibandingkan oksigen jika terhirup oleh manusia.


Selain itu membakar sampah juga merupakan salah satu penyebab dari kebakaran hutan, terutama di pedalaman sumatera dan kalimantan. Sisa panen yang tidak lagi berguna akan dibakar untuk membuka lahan yang digunakan untuk musim cocok tanam berikutnya. Hal ini biasanya merambat sampai hutan yang di perparah oleh keringnya musim kemarau. Akibatnya terjadi kebakaran hutan, habitat satwa liar mulai tergerus, transportasi udara terganggu dan lain sebagainya merupakan efek domino dari pembakaran sampah.


Masih maukah anda membakar sampah? Apakah tindakan membakar sampah adalah usaha menghilangkan atau mengubah jenis sampah? Silahkan pikirkan lagi

Selasa, 22 Maret 2011

Energy for Power Plant

      This is  my first article that i write in english. Now i want explain what i thought about current issue in Indonesia. The current issue which caught my attention was about the rection of people against the construction of nuclear power plant in Jepara, Central Java. I think fair if the people refused the construction of the nuclear power plant there, especially after the explosion of nuclear reactors in Fukushima, Japan. Even though nuclear power plant have a high-efficiency electricity, but nuclear can be very dangerous. Chernobyl tragedy in 1986 was one of the worst effects of nuclear. Nowadays, Chernobyl still contaminated with radioactive substances from nuclear. In addition I think there are many other alternative energy overthan nuclear for power plant. For example we can use the wind energy, ocean waves or geothermal energy. If we actually do some research and development of alternative energy above, I’m sure in a few years energy needs in Indonesia will be met a hundred percent

Jumat, 18 Maret 2011

VOC, bukan Belanda

Apa yang anda pikirkan jika mendengar negara Belanda? Mungkin akan muncul beragam jawaban seperti penjajah, kincir angin, atau bahkan total football? Well dari yang saya dapat, hampir sebagian orang menjawab PENJAJAH. Orang oorang yang menjawab Belanda adalah penjajah, kebanyakan didasari oleh pendudukan belanda selama 350 tahun di Indonesia. Tapi apa benar mereka berkuasa selama itu?


Pertama mari kita lihat sejarah kedatangan bangsa belanda ke Indonesia. Jauh sebelum Belanda menjejakkan kakinya di Bumi Nusantara, pelaut portugis lebih dulu sampai di Negeri kaya rempah ini. Bahkan pada 1511, Portugis dibawah Alfonso d'Albuquerque telah menguasai Malaka. Portugis juga telah mampu membuat peta jalur pelayaran menuju Nusantara, tetapi masih dirahasiakan. Namun pada 1595 ada seseorang bernama Jan Huygen van Linschoten menerbitkan sebuah buku berjudul 'Itinerario naer Oost ofte Portugaels Indien' yang berisi peta panduan dan deskripsi jalur pelayaran Portugis sampai ke Nusantara. Atas dasar itulah pada tahun yang sama pengusaha Belanda mengirim ekspedisi Hindia Timur yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman untuk melakukan perdagangan. De Houtman tiba di banten pada 1596, namun karena keangkuhannya dia tidak bertahan lama di Nusantara, tapi dia kembali ke Belanda dengan membawa banyak barang dagangan dari Nusantara


Pada 20 Maret 1602 mendirikan organisasi dagang yang bernama VOC - Vereningde Oost-Indische Compagnie yang bermarkas di Batavia. Pada awal berdirinya, VOC langsung diberi hak istimewa yaitu Hak Octroii layaknya negara yang berdaulat untuk mencetak uang dan memiliki tentara serta diberi hak monopoli dagang. Lama kelamaan VOC menjadi kaya karena hak istimewa yang diperolehnya. Keuntungan yang didapat perusahaan ini sangat besar dan didapatkan dengan cara-cara yang tidak disukai para pedagang saat itu seperti menjual rempah hanya pada VOC dengan harga yang sangat rendah.


Semakin kaya VOC, semakin banyak juga para pejabatnya yang melakukan korupsi. Inilah satu satunya hal yang diwarisi banyak pejabat kita sekarang. Akibat dari banyaknya korupsi ditambah dengan gerakan perlawanan di daerah, makin menipislah kondisi neraca keuangan VOC sampai akhirnya bangkrut pada 1798 dan kemudian diambil alih oleh kerajaan Belanda pada 1815.


Jadi siapa yang menjajah Indonesia hingga 1815? tentu bukan belanda, tetapi perusahaan dagang terbesar yang pernah ada yaitu VOC yang kemudian bangkrut. Setelah diambil alih oleh belanda, masih banyak perlawanan di daerah daerah. Akhirnya Belanda butuh waktu hingga awal abad ke20 untuk menguasai seluruh nusantara. Jadi pada dasarnya Belanda menguasai Indonesia selama kurang lebih 42 tahun, bukan 350 tahun seperti yang diceritakan dalam buku-buku teks sejarah.


Masa penjajahan telah berakhir, Bung Karno telah membacakan teks proklamasi 66 tahun silam. Namun seperti yang dikatakan Sutan Sjahrir: "Kemerdekaan nasional bukanlah tujuan akhir, rakyat yang bebas berkarya adalah puncaknya"



Bermimpilah! Maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu..

Aku akan bersungguh sungguh untuk mewujudkan mimpi; Menginjakkan kaki pada daratan dengan 4 musim. Dulu akuu pernah mengajukan diri untuk mengikuti program pertukaran ke luar negeri. Usaha keras pun aku mulai sejak hari pertama pendaftaran. Aku pelajari semua bahan materi yang mungkin akan aku butuhkan dalam seleksi ini.

Hari pengumuman! Peserta diminta datang ke sekretariat panitia untuk melihat hasil seleksi. Ku jamah satu persatu nama yang ditempelkan pada papan besar di salah satu sudut ruangan. Tak ada namaku. Tiga kali kuulangi pencarian itu. Tetap saja, tak berubah dan tidak bisa memunculkan namaku disana. Ya, aku belum berhasil lolos ke tahap selanjutnya.


Sekarang, dua tahun setelahnya dihadapanku terhampar ribuan tangkai bunga tulip. Ya saat ini sedang musim semi, dimana bunga khas negeri oranje ini sedang mekar. Semilir angin sejuk sisa musim dingin lalu masih membuatku menggigil. Suhu disini bertolak belakang dengan Jakarta 6 bulan lalu, saat aku masih bersabar untuk mengejar impianku dan melajukan cita citaku.


Narasiku diatas menggambarkan bahwa untuk menggapai mimpi dan kesuksesan tidak hanya butuh kerja keras. Namun diperlukan juga kesabaran untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Kita tak hanya butuh usaha keras untuk membuat mimpi jadi nyata. Kesabaran adalah satu yang tidak bisa kita tinggalkan setelah doa dan usaha. Terkadang kita perlu melebihkan usaha dibanding apa yang orang lain usahakan untuk mencapai yang kita inginkan. Impian bukanlah tujuan, yang paling penting adalah bagaimana kita memetik pelajaran dari usaha yang kita lakukan untuk mencapai mimpi tersebut.


Bermimpilah, maka tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu..




Berikut ini adalah kutipan dari buku 'ranah3warna':


"Hidupku selama ini membuat aku insaf untuk menjinakkan badai hidup. Antara sungguh-sungguh dan sukses itu tidak bersebelahan, tapi ada jarak. Jarak ini bisa hanya 1cm, tapi bisa juga ribuan km. Jarak ini bisa ditempuh dalam hitungan detik, tapi bisa juga puluhan tahun. Jarak antara sungguh-sungguh dan sukses hanya bisa diisi sabar. Sabar yang aktif, sabar yang gigih, sabar yang tidak menyerah, sabar yang penuh dari pangkal sampai ujung yang paling ujung. Sabar yang bisa membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, bahkan seakan-akan itu sebuah keajaiban dan keberuntungan. Padahal keberuntungan adalah hasil kerja keras, doa dan sabar yang berlebih-lebih."

Senin, 10 Januari 2011

Bahasa, antara komunikasi dan seni

"kau sejuk seperti titik embun membasahi daun jambu di pinggir kali yang bening"


kalo bukan ebiet yang bikin kalimat diatas mungkin orang awam jaman sekarang banyak yang mengejek "halah gombal banget bahasa lo". padahal dalam sastra permainan kata kata penting banget buat membawa pesan yang mau disampaikan sama si penulis.


Untuk sebagian orang, bahasa ga lebih hanya sebagai alat komunikasi saja. Padahal dalam bahasa itu terkandung nilai seni mempengaruhi orang lain. Caranya? Ya seperti yang udah disampaikan tadi, kita bisa mempengaruhi orang lain melalui pesan yang terdapat dalam gaya bahasa. Lingkup bahasa dan sastra juga sepertinya kurang diminati banyak kalangan muda sekarang. Contohnya waktu gw masih SMA ada 2 ekstrakurikuler bahasa, inggris sama jepang. Tapi peminatnya relatif sedikit dibanding yang lainnya. Apa mereka ga butuh bahasa? Yakin ga sama kemampuan bahasa kalian? Gw sendiri pun masih belum yakin sama kemampuan berbahasa indonesia sendiri, padahal hampir tiap hari menggunakannya. Apa kita cuma butuh bahasa indonesia saja? Tentunya enggak kan? 


Suatu saat, entah nanti di lingkungan kerja atau dimanapun pasti kita membutuhkan bahasa lain. Misalkan yang paling populer bahasa inggris. Banyak anak sekolah yang tidak suka dengan pelajaran bahasa inggris, mereka punya anggapan kalo bahasa inggris tuh susah. Ya gimana ga susah kalo ga mau belajar. Sebagian dari mereka memang banyak yang ikut kursus bahasa inggris, tapi coba pas ketemu orang asing trus diajak ngobrol, mereka masih kurang fasih atau terbata bata. Itu karena mereka kursus bahasa cuma teori tapi minim prakteknya. Cobalah untuk sekali kali ngobrol pake bahasa asing dengan teman kita untuk melengkapi kemampuan berbahasa kita.


Cukup buat bahasa asing, sekarang gw mau membahas seni berbahasa atau sastra. Banyak pembaca novel yang larut dalam alur cerita yang dibacanya, malah sebagian ada yang menangis kalau memang jalan cerita dibuat sedemikian sedih. Itu terjadi karena penulis memilih gaya bahasa yang dibuat sekreatif mungkin untuk mempengaruhi pembaca agar ikut terbawa dalam cerita didalam novel tersebut. Coba cermati tulisan berikut: 
"Pesawat twin otter itu terhuyung. Tubuh kecilnya bagai capung yang terbang diatas gundukan cadas kehijauan raksasa. Puncak-puncak pegunungan, benteng alam yang melindungi bumi papua dari keserakahan global, julang-menjulang hendak mencium moncong pesawat kecil itu. Nun dibawah sana, bermukim manusia yang masih berpikir bahwa mencintai dan mendiami bumi sudah cukup tanpa harus menguasainya."
Apa yang didapatkan dari kalimat kalimat diatas? Penulis cuma mau mendeskripsikan bahwa sebuah pesawat sedang terbang diatas pulau papua. Tapi disini terdapat seni, yaitu seni mempengaruhi orang lain. Kita diajak untuk membayangkan bagaimana keadaan saat itu bahwa pesawat itu terbang diatas hutan dan pegunungan. "Nun dibawah sana" Kita diajak aktif seolah olah ikut terbawa alur cerita bahwa pembaca sedang berada dalam pesawat itu. Ya begitulah kira kira cara penulis mempengaruhi pembacanya.


*Pelajarilah berbagai bahasa
*Jadikanlah bahasa sebagai seni
*Dengan seni berbahasa kita bisa memotivasi diri untuk jadi lebih baik

Senin, 03 Januari 2011

Flash backpaking #part 1

Apa sih flash backpacking? Menurut gue flash backpacking adalah perjalanan singkat, mendadak tanpa rencana sebelumnya, tanpa kenal sebelumnya daerah yang dituju, dengan biaya seminimal mungkin, dan perjalananini tentunya punya tujuan tersendiri, yaitu mencari atau mengunjungi tampat atau event yang berada di kota tujuan.

Langsung aja, first experience: explore semarang. Berawal dari acara jalan jalan gw sama temen temen sehabis pengumuman kelulusan UN. Waktu itu kami lagi ada di daerah kwitang, lagi ngobrol ngalor ngidul entah siapa duluan yang mulai tiba tiba ada celetukan “jalan nyok ke semarang”. Walaupun ada adu argumen serta penolakan dari beberapa pihak :hammer: akhirnya diputuskan kita berangkat  ke st. Senen beli tiket kereta fajar utama tujuan semarang tawang untuk pemberangkatan tanggal 8 mei. Dan ternyata yang benar benar berangkat Cuma 2 orang.

8 mei 2010, pagi itu gw sama temen (sebutlah namanya putra) berangkat dari stasiun senen. Ternyata kereta yang gw naekin sempet beehenti di stasiun bekasi. Kalo tau gini mah mending tadi berangkat dari bekasi. Okelah yang penting udah di kereta. Dijalan gw sempet bingung ntar turun mau kemana dulu. Akhirnya ada inisiatif temen gw hubungin sodaranya yang tinggal di semarang buat jemput kami.

Tiba di semarang tawang jam setengah 4 langsung disambut pamannya putra. Dan ternyata kita dibawa kerumahnya di daerah tlogosari. Kebetulanwaktu itu malam minggu ada acara di simpang lima. Habis magrib langsung berangkat ke dalam kota diantar pamannya putra keliling menikmati kota semarang di malam minggu. Pertama kami diajak makan ayam goreng (yang mitosnya) paling enak di semarang, tapi gw lupa deh waktu itu nama tempatnya apa. Oke setelah itu kami menuju simpang lima, ternyata ada konser. Kami ga berlama lama disitu langsung diajak keliling kawasan kota lama. Puas berkeliling kami istirahat sambil duduk duduk menikmati malam tepat didepan toko wingko babad kereta api di jalan cendrawasih. Setelah puas berkeliling, kami “numpang” menginap dirumah saudaranya teman gw itu.

Besoknya ternyata kami diajak ke jepara, disana kami berwisata dengan mengunjungi sentra kerajinan ukiran jepara, sebelumnya kami diajak mampir di pasar kalinyamatan untuk membeli makanan. Puas keliling jepara, kita akhirnya pulang ke semarang. Berhubung Cuma bawa uang 150 ribu akhirnya gw mutusin pulang hari itu jugadengan pertimbangan 100ribu buat ongkos kereta, berarti 50ribu sisanya bisa buat jalan kemana lagi?

Tiba di semarang akhirnya langsung menuju stasiun tawang beli tiket. Ternyata tiket dibayarin sama pamannya putra. kami dibeliin tiket kereta senja utama malam ini jam setengah 8 malam. Berarti masih utuh nih duit gw. Akhirnya habis itu kami diantar ke pandanaran untuk beli oleh oleh. Lumayan bisa ngabisin duit tiket buat beli wingko sama jenang sebanyak banyaknya. Habis dari pandanaran udah jam 7 malam langsung berangkat menuju stasiun. Sampai di tawang udah setengah 8 lewat, dan pas banget gw masuk kereta langsung jalan keretanya. Lumayan lah keliling semarang + jepara gratis. Cuma habis 150ribu, itupun buat oleh oleh dirumah(ujung ujungnya dimakan sendiri)

Tunggu perjalanan flash backpacking gw part 2

Indonesia - Malaysia, saudara serumpun

Aku heran dengan sebagian bangsa ini, selalu saja memiliki pandangan negatif terhadap saudara kita malaysia. Okelah kalian boleh memberi berbagai alasan bahwa malaysia telah mengklaim apa yang kita punya. Namun coba lihat apa yang sebenarnya terjadi.

Kasus pertama yang dijadikan alasan mengapa kita membenci malaysia yaitu klaim malaysia atas budaya indonesia, misalkan saja reog yang (katanya) diklaim sebagai milik malaysia. Sebelumnya coba kita lihat darimana asal sebagian penduduk malaysia. Ya ternyata banyak warga negara malaysia yang berasal dari suku jawa dan bugis, bahkan perdana menteri malaysia berdarah bugis yang aslinya terdapat di sulawesi selatan. Kemudian coba kita definisikan arti kata klaim. Sebenarnya klaim adalah mengakui dan mematenkan sesuatu bahwa itu miliknya sendiri. Kalau kita benar benar cermati malaysia tidak pernah meng klaim atau mematenkan sesuatu dari kita. Mereka yang memainkan reog ponoroga adalah keturunan jawa yang ingin melestarikan budaya nenek moyangnya yang berasal dari tanah jawa. Jadi apa kita masih berpikir mereka mencuri reog?

Bagaimana dengan batik? Jangan salah, batik tidak hanya ada di indonesia tetapi tersebar di beberapa wilayah asia tenggara bahkan negara di afrika ada yang memiliki batik sebagai khasanah budayanya. Kenapa kita masih marah ketika malaysia memiliki batik? Sebenarnya batik di tiap daerah memiliki motif dan corak yang berbeda. Namun salah satu lembaga internasional menyatakan batik terbaik adalah batik jawa yang berasal dari indonesia. Mengapa kita tersinggung dengan batik malaysia? Bukankah seharusnya kita yang berbangga hati bahwa batik kita diakui dunia?

Lain halnya dengan kasus ambalat ataupun sipadan dan legitan. Apa pulau pulau itu milik indonesia? Coba tanyakan pada mahkamah internasional PBB. Mereka menyatakan bahwa pulau pulau itu milik malaysia, bukan indonesia. Jadi sebenarnya siapa yang mencoba merebut pulau itu?
Banyak kasus tki yang disiksa majikannya di malaysia. Tahukah kamu berapa jumlah tki di malaysia? Presiden SBY mengatakan pada awal september 2010 jumlah tki di malaysia mencapai dua juta orang. Dari jumlah itu sebagian besarnya adalah ilegal atau tudak resmi. Saudaraku yang WN malaysia pernah mengatakan bahwa banyak diantara tki yang ilegal itu berbuat kriminal, mulai dari copet ataupun kasus penipuan. Jadi wajar saja banyak majikan mereka yang berlaku keras. Jika ada aksi maka terjadi reaksi, begitulah keadaan tki kita disana. Ironis!

Kita mungkin belum merasakan bagaimana hidup di perbatasan. Ada pamanku yang tinggal di nunukan, kalimantan timur. Dia bercerita bahwa orang orang di nunukan lebih memilih menjual hasil pekerjaan mereka ke tawau di malaysia dibandingkan ke tarakan atau bontang yang notabene adalah salahsatu kota terdekat yang berada di provinsi itu. Bahkan ada yang rela bepergian jauh ke sandakan di bagian sabah untuk pekerjaan mereka daripada di indonesia sendiri. Mereka menyatakan bahwa pekerjaan mereka masih kurang dihargai di negara sendiri dibandingkan negara tetangga. Wajarlah kalau mereka seperti itu. Namun jangan tanyakan nasionalis mereka. Justru orang orang di perbatasan lebih berjiwa nasionalis dibandingkan sebagian dari kita yang bukan tinggal disana

Masihkah kita membenci malaysia? Kita adalah negara yang serumpun, harusnya malu dengan negara lain jika kita terus saling membenci. Sudah seharusnya kita bersatu untuk maju. Memajukan rumpun melayu. Kita akan merasa bangga jika saudara kita meraih sukses, jadi marilah kita jaga persaudaraan rumpun melayu. Pasti kita tidak mau kan iri dengan kesuksesan tetangga? Jayalah melayu!